Minggu, 27 Desember 2009

Perlukah Istri Bekerja ??



        Banyak sekali pria yang merasa keberatan bila istrinya bekerja. Alasannya bisa bermacam-macam. Seringkali alasan tersebut memang 'bisa diterima', tetapi seringkali alasan tersebut bersifat psikologis yang seringkali sulit diterima oleh akal sehat.
          Tulisan ini lebih dikhususkan kepada pria (terutama pasangan muda), walaupun tidak apa-apa bila wanita juga ikut membaca. Pertanyaan saya untuk Anda - para suami - yaitu apakah Anda adalah salah satu dari suami yang keberatan bila istri Anda bekerja? Bila ya, apakah alasan Anda memang bisa diterima oleh akal sehat? Atau apakah alasan-alasan Anda tersebut bersifat psikologis? Atau yang lebih parah lagi, apakah alasan Anda tersebut terkesan mengada-ada?
          Saya tidak tahu apa yang ada di pikiran Anda - para suami. Tulisan ini tidak saya buat untuk menyinggung alasan-alasan Anda, tetapi lebih kepada apa untung ruginya bila istri Anda bekerja. Saya akan berusaha untuk bersikap netral disini.
          Bertambahnya Penghasilan Keuntungan pertama sudah jelas, bahwa dengan istri Anda bekerja, penghasilan dalam keluarga Anda jelas akan bertambah. Bagi banyak keluarga yang lain, banyak istri yang bekerja juga ikut andil dalam membayar pengeluaran-pengeluaran keluarga. Mungkin suami meng-cover 50%, si istri juga 50%. Tetapi banyak juga istri (bekerja) yang lain, yang tidak ikut meng-cover pengeluaran keluarga. Artinya, uang suami adalah uang istri, tetapi sebaliknya uang istri bukan uang suami dan hanya menjadi milik istrinya sendiri.
Tetapi bagi banyak keluarga, alasan bekerja dari sang istri mungkin karena selama ini si istri merasa tidak enak terus menerus 'dijatah' dari suami, sehingga ia merasa lebih leluasa bila 'uang sakunya' didapat dari penghasilannya sendiri karena ia bekerja.


Apa yang Sebetulnya Terjadi?

    Mari kita kembali kepada dasar-dasar dalam berkeluarga. Kodrat dari Tuhan kepada manusia yang tetap ada dari dulu hingga sekarang, adalah wanita yang mengandung, sedangkan pria yang keluar mencari nafkah.
Ketika belum menikah, mungkin saja si pria dan si wanita sama-sama bekerja. Lalu disusullah dengan pernikahan. Ketika si istri mengandung, maka bila sebelumnya si istri bekerja, si istri biasanya akan minta berhenti atau cuti dari pekerjaannya. Setelah melahirkan dan umur si anak sudah mencapai beberapa bulan atau beberapa tahun - dimana si anak dianggap sudah bisa ditinggal - sering muncul dilema dari si istri apakah ia perlu kembali bekerja atau tidak. Alasan untuk kembali bekerja bermacam-macam. Mungkin si istri rindu akan suasana ramai di kantor. Mungkin dia juga ingin mencari kegiatan di luar rumah yang bisa dilakukan setiap hari. Atau mungkin saja dia ingin mencari suasana baru yang bisa menyegarkan hatinya setelah merawat anak beberapa bulan atau beberapa tahun lamanya.
      Tetapi, keinginan untuk kembali bekerja kadang-kadang muncul dari alasan ekonomi. Dua penghasilan mungkin dianggap lebih baik daripada satu penghasilan. Nah, keluarga yang hanya memiliki satu penghasilan saja biasanya akan memiliki jumlah Biaya Hidup yang lebih kecil dibanding apabila keluarga tersebut memiliki dua penghasilan. Uang yang bisa ditabung biasanya juga lebih kecil. Ini masuk akal: makin besar penghasilan, biasanya akan makin besar pula Biaya Hidupnya. Tetapi keuntungannya, dengan hanya satu orang yang bekerja, pihak yang satu lagi (biasanya si istri) bisa tinggal di rumah untuk menyaksikan anak-anaknya tumbuh.
Keluarga yang memiliki dua penghasilan - tentu saja - akan memiliki jumlah pendapatan yang lebih besar. Tetapi konsekuensinya akan lebih banyak hal baru yang harus dipikirkan oleh orang tua tersebut, seperti masalah baby sitter atau masalah-masalah lain yang akan sering muncul karena meninggalkan anak di rumah, sehingga disini, Biaya Hidup biasanya akan menjadi lebih besar.
       Suami istri tentu punya sejumlah alasan untuk lebih memilih memiliki dua penghasilan daripada satu penghasilan. Tetapi satu hal yang harus disadari adalah: apakah dengan sama-sama bekerja akan menjawab permasalahan keuangan yang muncul?
        Ketika Anda sedang berpikir untuk menjawab apakah Anda berdua perlu memiliki dua penghasilan atau tidak, pusatkan perhatian Anda untuk menjawab pertanyaan tentang berapa yang akan Anda hasilkan berdua secara bersih setelah dikurangi Biaya Hidup keluarga Anda dan Tabungan rutin. Setelah itu, lihat apakah jumlah tersebut memuaskan atau tidak. Lalu lihat lagi apakah jumlah tersebut sebanding dengan hal-hal non material yang dikorbankan, seperti waktu yang hilang bersama anak, kemudahan dalam merawat anak (Anda berdua tidak perlu lagi punya pengasuh), dan seterusnya dan seterusnya.

Untuk bisa menentukan apakah kedua dari Anda perlu sama-sama bekerja atau tidak, mari kita melihatnya dari dua faktor: Faktor ekonomi dan faktor non ekonomi.


FAKTOR EKONOMI
Ditinjau dari faktor ekonomi, bila kedua dari Anda bekerja, maka ada komponen-komponen Biaya Hidup yang akan meningkat secara drastis, dan ada juga komponen-komponen Biaya Hidup baru yang akan muncul, dibanding apabila Anda berdua hanya memiliki satu penghasilan.

1.     Perawatan anak. Sudah jelas, bila kedua dari Anda bekerja di luar, Anda tentu tak ingin meninggalkan anak Anda sendirian di rumah. Anda memerlukan seorang pengasuh anak, dan Anda harus membayar gajinya setiap bulan. Besar kecil gaji tersebut tergantung pada dimana Anda tinggal. Bila Anda tinggal di Jakarta, maka gaji yang harus Anda bayar tentu saja akan lebih besar dibanding apabila Anda tinggal di luar Jakarta yang memiliki Biaya Hidup yang lebih rendah.
2.     Hiburan dan mainan anak. Dengan anak yang berada sendirian tanpa Anda di rumah (kecuali dengan pengasuh), membuat Anda harus lebih banyak memberikannya hiburan dan membelikannya mainan agar ia tak bosan dengan kesendiriannya. Makan di luar. Dengan lebih sedikitnya waktu untuk memasak, Anda berdua juga akan lebih sering makan di luar, entah itu siang atau malam, dengan atau tanpa anak. Keberadaan pembantu rumah tangga tidak bisa selalu dijadikan patokan bahwa Anda akan lebih sering makan di rumah bersama anak Anda bila malam. Sedikit banyak, dengan kedua dari Anda bekerja, Anda pasti akan lebih sering makan di luar daripada kalau salah satu dari Anda tinggal di rumah. Terutama pada jam makan siang. Dan makan di luar, tentu saja, lebih mahal daripada bila Anda berbelanja sendiri, memasak dan makan di rumah.
3.     Transportasi pulang pergi dari rumah ke tempat kerja. Kalau tadinya hanya si suami yang mengeluarkan biaya untuk transportasi, sekarang dengan si istri yang juga ikut bekerja, si istri juga harus mengeluarkan biaya transportasi.
4.     Hal-hal lain yang berkaitan dengan pekerjaan. Si istri juga harus mengeluarkan uang untuk membeli busana kerja yang baru, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pekerjaannya.
Jangan sekali-sekali Anda meremehkan biaya-biaya tersebut di atas. Sebelum si istri mengambil keputusan untuk bekerja atau tidak, cobalah menghitung biaya-biaya tersebut dengan hati-hati di atas kertas, dan bandingkan dengan apabila si istri tetap berada di rumah.


Kunci untuk Menentukan Apakah Kedua Dari Anda Perlu Bekerja atau Tidak

Dari segi ekonomi, ada satu kunci untuk menentukan apakah istri Anda perlu sama-sama bekerja atau tidak. Tulis semua penghasilan keluarga pada saat ini, lalu kurangkan dengan jumlah pengeluaran keluarga. Kemudian bandingkan penghasilan dan pengeluaran tersebut sekarang apabila istri Anda juga bekerja. Lalu, bandingkan sisanya.

1.     Kalau misalnya setelah di-hitung, sisa uang Anda berdua yang bekerja lebih besar daripada bila hanya satu orang yang bekerja, maka - dilihat dari sudut ekonomi - akan lebih baik bila kedua dari Anda bekerja.
2.     Tetapi bila yang terjadi sebaliknya, dimana sisa uang Anda berdua yang bekerja lebih kecil daripada bila hanya satu orang yang bekerja, maka - dilihat dari sudut ekonomi - akan lebih baik bila hanya satu orang saja dari Anda berdua yang bekerja.


FAKTOR NON EKONOMI

Kadang-kadang, keputusan untuk memiliki dua penghasilan tidak selalu didasarkan pada alasan ekonomi. Di Indonesia dan di banyak negara lain, Biaya Hidup keluarga biasanya ditanggung oleh pria - dalam hal ini suami. Ini membuat pasangannya - si istri - muncul keinginannya untuk bekerja dengan tidak mendasarkannya pada kebutuhan untuk mendapatkan materi, tetapi - mungkin - untuk mengisi waktu, untuk kesenangan, atau hal-hal lain di luar faktor ekonomi.
Bila memang demikian, boleh-boleh saja. Mungkin saja pekerjaan si istri memberikan kepuasan batin baginya. Mungkin saja pekerjaan tersebut membuat intelektualitas istri Anda tergali. Mungkin saja istri Anda bekerja hanya karena ingin bersosialisasi, mengisi waktu, atau karena pekerjaan itu sangat menyenangkan. Bila memang alasan-alasan ini yang muncul, maka bisa saja faktor ekonomi dinomorduakan.


BEKERJA TANPA MENINGGALKAN ANAK

Bila si suami bekerja dan si istri tidak bekerja padahal ia ingin juga bekerja tanpa meninggalkan anak, cobalah untuk bekerja di rumah. Sekarang, banyak sekali usaha yang bisa dijalankan dari rumah. Jangan khawatir bahwa orang yang bekerja di rumah tidak bisa mendapatkan penghasilan sebesar orang yang bekerja di luar rumah. Jenis usaha apapun bisa memberikan penghasilan yang besar, walaupun usaha itu dijalankan dari rumah sekalipun.


Penutup

Bagi Anda para suami yang selama ini keberatan bila istri Anda bekerja, coba pikirkan lagi apa alasan keberatan Anda tersebut. Pertimbangkan alasan tersebut dari segi ekonomi dan non ekonomi. Kalau memang alasan Anda tersebut adalah non ekonomi, pikirkan lagi apakah alasan tersebut memang bisa diterima akal sehat atau tidak. Kalau memang alasan non ekonomi tersebut memang bisa diterima akal sehat, mungkin memang sudah seharusnya istri Anda tidak bekerja. Tetapi kalau alasan non ekonomi tersebut 'sulit' diterima akal sehat atau malah terkesan mengada-ada, maka pikirkan lagi alasan Anda tersebut. Saran saya untuk Anda para suami : pertimbangkan alasan Anda secara obyektif, dan berikan keputusan yang terbaik untuk istri Anda. 

(dikutip dari tabloid nova)













Kamis, 17 Desember 2009

Tips Cantik Awet Muda



Dapatkah kita jadi awet muda, sehat, dan bebas kerut di wajah hanya dengan mengatur pola makan, olahraga dan minum suplemen? Dr. Nicholas Perricone, dokter ahli antiaging, menjawab pertanyaan itu dengan memberikan tip berikut ini.

Perbanyak konsumsi buah dan sayur
Kandungan vitamin dan mineral yang terdapat dalam buah dan sayur merupakan hal yang sangat berguna bagi kesegaran wajah. Kesehatan Anda pun akan semakin baik dengan mengkonsumsinya.

Cukup tidur setiap hari

Tidur yang cukup membantu tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Maka, usahakan agar Anda tidur minimal 8 jam sehari agar kebutuhan ini tercukupi.

Olahraga secara teratur
Walaupun terkadang sulit untuk menyediakan waktu untuk berolahraga karena merasa lelah setelah melakukan aktivitas seharian, tapi usahakan agar Anda meluangkan waktu untuk berolahraga minimal 2 kali seminggu, agar kesehatan Anda tetap terjaga.

Make Up secara tepat
Dengan beberapa trik make up yang tepat, Anda juga dapat tampil muda dan cantik.

Minum cukup air setiap hari
Jumlah ideal adalah 8-10 gelas sehari.

Makan ikan air dalam dan salad setiap hari
Pilih ikan seperti tuna, makerel, dan sardin.

Ganti kopi dengan teh hijau
Anda bisa mendapatkan efek antioksidan dari teh hijau. Selain itu, berat badan juga akan turun.

Tidur cukup
Jika tidak, seharian akan terasa tak menyenangkan. Ujung-ujungnya, Anda akan merasa stres.

Berpikir positif
Pikiran memang merupakan bagian yang sangat mempengaruhi kondisi tubuh kita. Stress dapat menimbulkan penyakit. Demikian pula pada wajah Anda, terlalu banyak pikiran dapat membuat wajah Anda terlihat lebih tua. Maka, berpikirlah positif dan selalu menerima apapun masalah Anda sebagai sesuatu yang baik.

Pilih produk kosmetik yang sesuai

Salah memilih produk kecantikan, dapat berpengaruh buruk pada wajah Anda. Maka, kenalilah jenis kulit Anda dan gunakan produk yang sesuai. Jangan terpengaruh harga atau merk tertentu, tetapi gunakan yang benar-benar sesuai dengan kulit Anda.

Minum suplemen asam lemak esensial
Minyak salmon yang terbaik, tetapi pilih merek yang telah melewati uji toksin.

Minum suplemen vitamin C dosis tinggi
Bagi dosis vitamin C menjadi 3 dan diminum 3 kali sehari.

Olahraga teratur

Upayakan untuk latihan selama 40 menit per hari

Kurangi stres
Ikut kelas yoga atau tai chi untuk mengurangi stres.

Gunakan krim antipenuaan
Contohnya krim wajah yang mengantung ester C atau asam alpha lipoic.

Kenakan tabir surya
Sinar matahari menciptakan radikal bebas dalam tubuh kita.

Rabu, 16 Desember 2009

Kangen Soto Bebek Klaten....



Entah tiba2 merasa begitu kangen ma kampung halaman saat nemu foto ini... Itu saat kami mudik ke Klaten..waktu itu kami sempatin makan siang mampir di warung soto bebek di pinggir jalan Solo-Yogya..saat panas matahari terik, Laras waktu itu bobok, jadi kutidurkan di blakangku, kami pilih lesehan biar lebih santai...
Sekarang ni jadi terbayang rasanya soto bebek itu, begitu gurih, tekstur daging bebek yang empuk2 manis...wess pokoknya dijamin lezatt...  bikin kangen.. seporsi soto bebek dengan segelas teh panas gula batu...maknyuss banget...harganya pun termasuk murah lho,cuma Rp 40.000,- untuk semua makanan itu (dibanding bila jajan di Pekanbaru, lagipula disini sepertinya tak ada soto bebek,hiks)
 Kangen wisata culinary soto bebek Klaten lagi....kapan yaa...

burger home made =)



 
Critanya ni kami lagi kelaperan malam2....untung di kulkas ada bahan2 untuk bikin burger daging sapi...gampang banget bikinnya...roti bun bisa dibeli di supermarket...trus yg penting jgn lupa goreng dulu lembaran daging sapi, dikasih mentega biar rasanya gurih..susun2 dengan potongan timun, tomat, daun selada, beri saos tomat....dan tarraaa..jadi deh...hmm..nyummyy...

Senin, 14 Desember 2009

Kebersamaan Keluarga Mahaaall Harganya...

Kisah berawal setelah lebaran tahun ini, saat tiba musim ujian cpns, saya juga nggak mau ketinggalan, meski tahu saingannya fresh graduate dan ribuan orang....semua lowongan yang ada jurusan saya,kumasukkan lamaran semua....deptan, bpk, bps, bi, dan pemprov Riau...hehe..maruk.com??bukan maruk, tapi kalau usaha ya jangan setengah2 tho, rezeki kan harus dicari.....Apalagi dengan dukungan suami tercinta (yang cita2nya punya istri pegawai BI,hihi)Alhasil, meski tetap repot dengan kerjaan sebagai iburumah tangga, saya bisa juga melengkapi syarat2 buat ndaftar cpns-an...mulai dr nyari pengantar kelakuan baik dari kelurahan Sukajadi -padahal kami dah pindah ke Tenayan Raya- entah gimana caranya Papa Laras bisa juga dapat pengantar itu...dengan berbekal surat itu, saya mencari skck ke poltabes Pekanbaru..fyuuhh, butuh 3 hari..berdesak-desakan dengan puluhan orang sambil gendong laras...masukin sehari, ngambil 2 hari kemudian, dan ambil legalisir sehari kemudian,semuanya sih harusnya gratis, tapi sama petugas di poltabes tetep saja bilang "sukarelanya mbak"...(mengelus dada untuk kisah ini)
Skck ditangan, saatnya nyari kartu kuning..harusnya nyari di Disnaker..tapi ternyata kantor walikota pekanbaru ada badan pelayanan terpadu, letaknya di depan kantor napaknya laras pula, jadi bisa ngurus kartu kuning disitu..mudah, cepat, 10 menit jadi biaya Rp.2500,-...(kuacungin jempol untuk ini)
Perjuangan dilanjutkan....berapa kali ya ke kantor pos??membeli amplop, materai dan sebagainya...setelah lamaran jadi, memasukkannya perlu mengantri lagi (maklum emang lagi musim cpns..jadinya kantor pos serasa pasar kaget...penuuuhh poll)..tapi untuk yang lamaran deptan, bps, bpk..semua bisa dilakukan oonline dari rumah..jadi agak enak..memantaunya pun mudah..
Singkat cerita..untuk yang bi ma bpk, saya belum beruntung(ke-detect mungkin, tahun 2005 dulu pernah ikut tes BI sampai prov jateng)....jadi bisa mengikuti ujian hanya deptan, bps dan pemprov Riau..Ujian deptan, weleh.....jauhh kali tempatnya di Gedung Juang 45...inget itu, kasihan suamiku ma Laras yang rela nganter pagi2 trus jemput siang2 kepanasan naek motor butut kami...(butut2 tapi byk menghasilkan duit lho)

Kemudian tes tertulis yang bps..enak tempatnya di sebuah sekolah kejuruan ternama di pekanbaru, tempatnya aja ber-ac (maklum katrok, dirumah gak punya ac sih)...jadilah meski soalnya paling suit diantara tes2 yang pernah saya ikuti, terasa enak aja ngerjainnya....padahal soalnya statistik buanyaakk, soal pengetahuan umum juga aneh2 rasanya....eh, malah saya dinyatakan lolos tes tertulis..dan wawancara sudah ada jadwalnya...makanya, habis pengumuman lolos tertulis,buat wawancara besok, papa laras mbeliin sepatu bucheri, jam tangan eiger, ma 1 stel baju putih rok hitam, tumben kan, tp lumayan, hehe...(thanks ya my hubby)

Trus, tes tertulis Pemprov Riau, walah..jauuhh amat lokasi tesnya.... sampai stadion Rumbai....jadilah kami brangkat pagi2 sekali jam 6.30 dr rumah, mampir kantor bapaknya laras untuk finger print..baru sekali itu sampai kec. rumbai, nyebrangin sungai Siak yng katanya sering bikin banjir itu...sampai di stadion dah hampir masuk semua, aq bingung nyari tempat dudukku..sekitar 3000 orang disitu. wadew..keringat bercucuran (lebay,hehe)..saya dapat tempat duduk di atas, bersama cowok2...hihi, aq pada diajak ngobrol, mungkin dipikirnya aq masih lulusan baru, dipanggilnya aq "adek" ...Soal ujian pemprov ni mudaahh sebenarnya dibanding tes2 yang pernah kuikuti..tapi justru soal yang mudah inilah yang saingannya ketat, karena semua orang bisa ngerjaiinnya...berat juga sih saingannya, dari 154 peserta cuma diambil 2 saja....=)Pulang tes saya tidak mau dijemput, kasihan laras kan harus bolak balik jauh sekali..jadilah saya naek angkot trus disambung bajaj smp kantor papa laras (pertama kali naek bajaj nih, gak tau tarifnya,hehe)

Tes wawancara bps...fyuhh..menguji kesabaran juga...bayangin aja, saya datang pukul 8 tepat, tapi baru dapat jatah wawancara jam 17.30 sore, break sholat magrib, dilanjutkan lagi smp jam 7 malam...giliran calon cpns yg lain bahkan smp jam 9 malam, yang nggak dapat jatah, dilanjutkan besoknya,wah padahal ada yang lagi hamil lho, kasian banget...Pulang malam,lapar bangett (sehari nggak makan nasi)stamina udah nge-drop....ternyata papa laras baik hati, dah nyiapin se-box besar Van Hollano..nyummyy..

Nah sekarang critanya..11 desember kemaren,udah pengumuman Badan Pusat Statistik, saya alhamdulillah diterima..jadi Koordinator Statistik Kecamatan di kab. Rokan Hulu, kec.Tambusai Utara... awal2nya senengg banget..secara, pembuktian ma my hubby,bahwa aku bisa...aq nggak dudul,meski cuma tiap hari berkutat dengan kerjaan rumah, nganter laras sekolah..tiap hari kecanduan ngenet tapi juga demi memperluas wawasan ..saya kan belajar soal2 cpns lewat online juga...
Tapi setelah dipikir2, mungkin saya tidak akan mendaftar ulang/pemberkasan ....selain, bapaknya laras nggak begitu ridho karena lokasi penempatan saya begitu jauuuhh dari rumah saya,susah transport akomodasi, susah air listrik.. masih pedalaman, denga resiko keamanan yg belum kuketahui,  dan bila kuambil, saya harus bawa laras..intinya bakalan pisah....kebersamaan keluarga tak ada lagi...saya juga nggak tahu apa saya bakalan sanggup menjauhkan laras dr bapaknya..cuma laras satu2nya temen bercanda bapaknya..penghilang kejenuhan dan keletihan bapaknya...kata seorang temen, buat apa punya banyak uang kalo tidak pernah ketemu keluarga???nyari uang kan emang buat anaknya..dan masih banyak lagi lah pertimbangan lainnya..
Memang masih ada waktu untuk berpikir smp batas waktu pemberkasan 31 Desember nanti...masih pertentangan batin...pro dan kontra...beda ceritanya kalo saya masih single kan??pastilah langsung ambil =)

Anyway,saya jadi ngerti kalau ada temen yang cerita, demi keluarga harus mengorbankan karir..yah sekarang kualami..jadi bila ada yang berpendapat saya bodoh membuang kesempatan, saya sombong, nanti gak dapat rezeki lagi, dsb..biarlah...lagipula, saya tidak mau mengambil pekerjaan yang banyak resikonya....ini kehidupan saya, saya yang memilih, jadi ibu rumah tangga juga pekerjaan mulia, mendampingi suami, membesarkan&mendidik anak dalam keutuhan keluarga yang tentram...layaknya happy family.....saya bersyukur dengan semua yang Allah berikan pada keluarga kami..saya ingin terus melihat Laras kecilku dan bapaknya bercanda, berantem smp nangis..pengen terus belajar memasak untuk keluargaku, bikin kue2 akhir pekan..jalan2 weekend...kami ini udah merantau jauh dr keluarga di jawa,mosok saya harus menjauuuhh lagi,hehe..kebersamaan itu begitu mahaall kan, tak bisa dibeli dgn uang...i love my family...



 

Kamis, 10 Desember 2009

Ingin Bayi laki-Laki..??Sarapanlah...


sarapanSaat ber-googling ria,saya tak sengaja nemu artikel ini..hehe...sapa tau nanti adeknya Laras bisa laki-laki....tapi semuanya kan Allah yang mengatur....betul tidak??ok,simak baik2 artikel berikut :
DIET para wanita khususnya pada masa kehamilan diyakini dapat mempengaruhi jenis kelamin bayi. Sebuah riset terbaru mengindikasikan, diet tinggi kalori serta kebiasaan sarapan secara teratur dapat memperbesar peluang seorang ibu melahirkan bayi laki-laki.
Seperti dilaporkan dalam Royal Society journal of Biological Sciences, para peneliti dari Universitas Exeter dan Oxford di Inggris
mengindikasikan bahwa tren kehidupan modern yang memilih diet rendah kalori mungkin bisa menjadi penyebab terus menurunnya proporsi bayi laki-laki di banyak negara.
Dalam risetnya, para ahli melibatkan 740 wanita Inggris yang baru pertama kali mengalami kehamilan. Partisipan diminta memberi informasi mengenai kebiasaan makan sebelum dan setelah memasuki masa kehamilan. Hasil riset menunjukkan, 56 persen perempuan dengan asupan kalori tertinggi di sekitar masa kehamilan melahirkan bayi laki-laki.  Sementara itu, 45 persen wanita lainnya tercatat memiliki asupan kalori terendah.
Wanita yang melahirkan bayi laki-laki juga cenderung memakan jumlah atau kuantitas lebih tinggi serta varian yang lebih banyak dari jenis nutrisi  seperti potasium, kalsium, vitamin C, E dan B 12. Mereka pun  suka mengonsumsi sereal ketika sarapan pagi.
Dalam 40 tahun terakhir, penelitian mencatat adanya penurunan konsisten  – meski jumlahnya kecil -  proporsi bayi laki-laki dari  sekitar 1000 kelahiran khususnya di negara-negara industri.
Penelitian sebelumnya pun mengindikasikan penurunan rata-rata asupan kalori di negara-negara maju serta adanya bukti bahwa kini banyak orang yang menunda atau melupakan sarapan.
Para ahli pun telah mengetahui, pada banyak spesies binatang misalnya kuda atau sapi, anak-anak berkelamin jantan akan lebih banyak dilahirkan ketika sang induk tercukupi makanannya.
Penjelasan dari fenomena ini, menurut peneliti, adalah banyak tergantung pergerakan evolusi kehidupa untuk menghasilkan keturunan.
¨Secara potensi, laki-laki pada banyak spesies bisa menjadi bapak dari banyak keturunannya dari pada perempuan. Namun ini juga dapat dipengaruhi secara kuat oleh ukuran atau status sosial dari perempuan, di mana buruknya kualitas laki-laki gagal menghasilkan anak sama sekali, terang salah seorang peneliti Dr.  Fiona Mathews.
¨Di lain pihak, wanita bisa bereproduksi secara konsisten.  Jika seorang ibu memiliki makanan banyak, itu bisa berarti suatu investasi dalam menghasilkan bayi laki-laki sebab si anak ini nanti cenderung akan menghasilkan lebih banyak cucu ketimbang bila bayi ini seorang perempuan.
Sementara itu dalam riset tentang bayi tabung pernah mengungkapkan bahwa kadar tinggi glukosa dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan embrio laki-laki selain juga mencegah pembentukan embrio perempuan.
Pada manusia, menunda sarapan dapat menekan asupan glukosa dan oleh sebab itu dapat diinterpretasikan oleh tubuh sebagai buruknya kondisi lingkungan dan rendahnya persediaan makanan.

Sumber : BBC

Rabu, 09 Desember 2009

bikin sate sapi..nyummy..



Lebaran idul adha kemaren kami dapat daging sapi...bosen mo dimasak gulai/tongseng (suamiku gak suka lagi)..makanya saya coba buat sate sapi ah..googling2 resep,dan taraaa.... hasilnya pun..lumayanlah...hehe..slamat mencoba ^_^
Bahan:

* 300 gr daging sapi has dalam, potong dadu
* 4 siung bawang merah, cincang
* 4 siung bawang putih, cincang
* 2 ruas jari lengkuas, parut
* 1 sdm air asam jawa
* 1 sdm air gula jawa
* 1 sdm ketumbar bubuk, sangrai
* garam secukupnya
* merica bubuk secukupnya
* tusuk sate secukupnya

Sambal Kecap:
2 bh cabai merah, rebus, haluskan
5 bh cabai rawit, rebus, haluskan
5 sdm kecap manis
2 sdm air jeruk nipis
2 bh tomat, masing-masing belah 8
2 bh bawang merah, iris halus
4 lbr daun jeruk, iris halus
30 ml air

Cara Membuat:

  • Campur semua bahan, aduk jadi satu, diamkan selama 20 menit
  • Ambil tusukan sate, tusuk beberapa potong daging, lalu bakar diatas bara arang hingga matang.Sajikan hangat2...

Senin, 07 Desember 2009


Jadilah "Cantik"


                  
Untuk membentuk bibir yang menawan, ucapkanlah kata-kata kebaikan... 
Untuk mendapatkan mata yang indah, carilah kebaikan pada setiap orang yang anda jumpai...

Untuk mendapatkan bentuk badan yang langsing, bagikanlah makanan dengan mereka yang kelaparan.. ..
Untuk mendapatkan rambut yang indah, mintalah seorang anak kecil untuk menyisirnya dengan jemarinya setiap hari...

Untuk mendapatkan sikap tubuh yang indah, berjalanlah dengan segala ilmu pengetahuan, dan anda tidak akan pernah berjalan sendirian...

Manusia, jauh melebihi segala ciptaan lain...

Perlu senantiasa berubah, diperbaharui, dibentuk kembali, dan diampuni. Jadi, jangan pernah kecilkan seseorang dari hatimu...

Apabila kamu sudah melakukan semuanya itu, ingatlah senantiasa...

Jika suatu ketika kamu memerlukan pertolongan, akan senantiasa ada tangan terulur...

Dan dengan bertambahnya usiamu, engkau akan semakin mensyukuri telah diberi dua tangan, satu untuk menolong dirimu sendiri dan satu lagi untuk menolong orang lain...

Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dikenakan, bukan pada bentuk tubuh, atau cara dia menyisir rambutnya...

Kecantikan wanita terdapat pada mata, cara dia memandang dunia...

Karena di matanya terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia, di mana cinta dapat berkembang....

 
Kecantikan wanita bukan pada kehalusan wajah...
Tetapi pada kecantikan yang murni, terpancar pada jiwanya, yang dengan penuh kasih memberikan perhatian dan cinta dia berikan... 
Dan kecantikan itu akan tumbuh sepanjang waktu....

this is my first post

Halo..perkenalkan saya "Sakti Nur Oktapiani",26 tahun, seorang ibu rumah tangga dengan satu putri lucu "Anindya Larasati" berusia 2,5 tahun yang kini sudah masuk playgroup..Sejak  menikah Mei 2006 lalu, saya pindah dari Klaten ke kota Pekanbaru ini, mendampingi suami yang kebetulan ditempatkan disini. 
Saya tinggal di rumah super mungil (biar kredit2 kpr gpp yg penting milik sendiri,hehe) di pinggiran kota Pekanbaru, di atas bukit Indrapuri-di komplek Villa Indrapuri Permai..almost a quiet place, pleasure neighbourhood, and we like it..i mean, tidak terlalu bising dan ruwet dibanding ketika masih ngontrak dulu:-)

Di sela-sela kesibukan mengurus rumah tangga, mengurus si kecil dan bapaknya Laras, saya lebih suka browsing internet daripada keluar main ke tetangga =) Selain sekedar membuka situs pertemanan "fb", saya suka update informasi,mencari artikel yang tentunya bermanfaat bagi saya dalam mengarungi rumahtangga, baik itu artikel mengenai masakan, tips2 keluarga, family financial, kecantikan, all about home, kesehatan anak, healthy life, kehidupan rumahtangga, lingkungan sekitar, maupun pernak-pernik lainnya (soalnya yang diurus irt tu buannyaak bgt je,hehe...)..pokoknya seputar irt-lah,yg tidak mau jadi dudul,jadi meski kerja cuma di dapur, tapi bs jd smart mom n wife..amiinn ^_^...

Selain blog2 saya yg lain yang saya peruntukkan untuk si kecil saya, this blog just about me, about woman, mother, and a wife...jadilah blog ini wahana corat-coret saya,dan tentunya senang sekali bila ada yang mau kasih kritikan,komentar maupaun pendapat.. just want to share a little thing...semoga dapat bermanfaat baik bagi saya sendiri maupun bagi yang membacanya...^_^